TAMAN WISATA ALAM Gn. TANGKUBAN PERAHU
Asal-usul
Gunung Tangkuban Perahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang
dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi/Rarasati. Untuk
menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat
supaya Sangkuriang membuat sebuah telaga dan sebuah perahu dalam
semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu
itu sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang
kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Gunung
Tangkuban Parahu ini termasuk gunung api aktif yang statusnya diawasi
terus oleh Direktorat Vulkanologi Indonesia. Beberapa kawahnya masih
menunjukkan tanda tanda keaktifan gunung ini. Di antara tanda aktivitas
gunung berapi ini adalah munculnya gas belerang dan sumber-sumber air
panas di kaki gunungnya, di antaranya adalah di kasawan Ciater, Subang.
Gunung Tangkuban Parahu pernah mengalami letusan kecil pada tahun 2006,
yang menyebabkan 3 orang luka ringan.
Keberadaan
gunung ini serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan
bukit dan gunung di setiap sisinya menguatkan teori keberadaan sebuah
telaga besar yang kini merupakan kawasan Bandung. Diyakini oleh para
ahli geologi bahwa kawasan dataran tinggi Bandung dengan ketinggian
kurang lebih 709 m di atas permukaan laut merupakan sisa dari danau
besar yang terbentuk dari pembendungan Ci Tarum oleh letusan gunung
api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu
merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif. Fenomena seperti ini
dapat dilihat pada Gunung Krakatau di Selat Sunda dan kawasan
Ngorongoro di Tanzania, Afrika. Sehingga legenda Sangkuriang yang
merupakan cerita masyarakat kawasan itu diyakini merupakan sebuah
dokumentasi masyarakat kawasan Gunung Sunda Purba terhadap peristiwa
pada saat itu.
Tangkuban
Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang
terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara
Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di
sekitarnya, Gunung Tangkuban Perahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084
meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang
berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui
letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan
adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif
adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum
Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2
oC pada malam hari.
Rute
jalan untuk sampai di kawasan obyek wisata Gunung Tangkuban perahu
adalah melewati pintu tol Pasteur, dilanjutkan ke Jl. Dr. Djunjunan -
lanjut ke Pasirkaliki - melewati Sukajadi - Setiabudi - Lembang lalu
sampai ke lokasi Tangkubanparahu (Gerbang Atas).
Bila
keluar melalui pintu tol Padalarang (via Cipularang), bisa ambil arah
ke Cimahi lalu belok ke kiri melalui Jl. Kolonel Masturi, lalu terus
saja ikuti jalan Kolonel Masturi hingga ujungnya (melewati daerah
kecamatan Cisarua dan kecamatan Parongpong, Kab. Bandung Barat), lalu
saat bertemu pertigaan Jl. Raya Lembang, belok kiri dan terus saja ikuti
jalan melewati markas Brimob dll, sekitar 1 kilometer lagi akan sampai
di Gerbang akses ke wisata kawah Tangkuban Perahu (kiri jalan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar